Kenorakan Jaman Sekarang






Dengan semakin banyaknya “kemiringan” yang terjadi di bumi pertiwi ini, dan semakin berkurangnya moral yang tersisa di Indonesia ini, pasti kita sudah biasa atau sekarang mungkin banyak yang melihat hal yang seharusnya tidak terjadi.

Mungkin hal ini tidak akan terpikir oleh manusia yang hidup di jaman dulu, nenek moyang kita. Ya, ini memanglah suatu yang sudah melanggar norma, karena hanya ingin merasakan “tenar”, tapi sangat disayangkan jalan yang dilalui salah. Tanpa mempunyai bakat yang harusnya dipersembahkan ke khalayak umum, banyak yang sudah bisa menjadi pusat perhatian.

Hal ini tak terlepas karena semakin menjamurnya social media. Dengan semakin mudahnya mengakses social media, banyak yang menyalahgunakannya dan menjurus ke hal negatif, tujuannya cuma satu yaitu ingin dapat perhatian umum “Tenar”.

Mungkin pola pikir mereka “Banyak jalan menuju Roma”. Sumpah men, lu udah bukan jalan, tapi udah terbang pakai cheat kesana, dibilangnya berhasil memang iya, tapi ingat lu makai cheat, yang pasti di mata umum kecurangan itu nggak baik, dan jelasnya enggak ada yang hormat sama lo, kecuali ya sesama kalian. Jujur, gue juga ingin dikenal, gue pingin mereka tahu bahwa gue itu lahir di dunia ini, dengan apa ? Dengan prestasi dan kemampuan yang gue punya.

Ini beberapa kemiringan yang sering terjadi belakang ini :

- Kitab agama dibakar.

Sumpah, ini mereka maunya apaan coba ? Hal ini pasti biasa dilihat oleh para pengguna Facebook, ini hampir tiap minggu muncul di beranda gue, entah apa yang mereka pikirkan tapi ini perbuatan yang memang tidak pantas untuk dilakukan apalagi di share, yang ada bisa dapat maki dan caci dari para pengguna social media. Hina agama aja dilarang, ini malah bakar kita sucinya, di dunia enggak ada yang mau agamanya diinjak – injak.


Ada juga yang posting dia berak di kitab agama lain, kayak udah nggak ada tempat lain aja. Manusia paling bodoh sedunia udah orang yang kayak gini. True ? :))

- Membunuh binatang langka.

Untuk yang kedua ini, udah jelas manusia yang nggak punya hati. Udah jelas – jelas satwa dilindungi malah di bantai, lalu di share ke umum. Goblok, sumpah gue gemes sama orang kayak gini. Otaknya nggak dipake buat mikir. Kalau udah kelaparan juga bukan begini caranya.



Banyak ikan dilaut, enak pula, terus nggak akan mengganggu alam, mau dimakan berapa banyak juga nggak akan habis.Tapi, untuk hewan yang populasinya bisa dihitung pakai jari, lu bunuh satu aja, bisa – bisa lu dipenjarakan.

- Hiburan anak menghilang.

Pernah terpikir, nggak kalau Spongebob, Tom and Jerry memakai sensor dan terancam tidak ditayangkan, atau sekarang sudah tidak ditayangkan lagi. Cobalah berpikir terbuka, kalau tayangan anak dihilangkan, anak nonton apa ?



Gue sebagai remaja yang tumbuh  di lingkungan broken home yang dalam artian gue juga mengalami kehidupan yang sedang dirasakan Azka Corbuzier sekarang. Artinya, hidup gue juga pernah mengalami masa “keras”, juga dulu pernah disajikan tayangan Spongebob, Tom and Jerry saling mukul, dan apa yang terjadi ?

See :)) gue nggak terjerumus ke hal negatif, gue nggak mukul teman gue yang nggak ada masalah sama gue, tanpa tayangan itu dihilangin sebagai manusia biasa gue rasa kalau lu di usilin orang lain naluri lu pasti membalas karena menginginkan keadilan. True ?
Wait.. gue mau nanya aja, kalau lu berkelahi itu pernah karena Tom and Jerry, engga ? Paling juga, saling mukul karena remot tv.

Efek samping tayangan anak menghilang, anak larinya ke Youtube, konten Youtube tidak sesuai umur ditonton anak, berbahagialah jika yang di tonton sesuai umur.

Lagu anak punah, Tayangan anak punah. Nice. Gue yakin beberapa tahun kedepan Upin Ipin bakal disensor juga, siapa yang tahu ? HAHAHAHA!

- Anak sekolahan coret – coret baju.

Gue memaklumi jika yang coret – coret baju itu adalah lulusan SMA yang nantinya melanjutkan ke kuliah, itu hak kalian. Tapi, yang gue maklumi adalah yang masih normal siswa lulus aja.

Gue ngakak dengan ada foto anak SD udah coret – coret baju, kaya banget ya kalian, bajunya masih mau dipake di SMP sekali atau dua kali. Emang mau beli seragam baru makenya cuma sekali ? Walaupun lu ada seragamnya dua, tapi belum waktunya kalian corat – coret.  



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mungkin cuma itu yang bisa gue bagi ke kalian, masih banyak penyimpangan yang sering terjadi, tapi gue rasa itu dulu yang bisa gue bahas.

Sebagai manusia yang terlahir di dunia ini, tidak ada salahnya kita berpikir untung – rugi kita bertindak di dunia maya. Aib lu itu hak lu. Jangan memancing masyarakat untuk marah kepada tingkah lu.

Jika ingin naik ke atas, usahakan jangan menjatuhkan yang di atas. 


Seseorang yang menetap di angkasa, tetapi memaksa turun kebumi dengan sebuah roket yang luar biasa. Salam, Andika Machmud.

avatar

astagfiruillah...
jangan di tiru!

Delete 27 Mei 2016 pukul 13.04
avatar

Itu yang KPI. Syedih liat nya gak kayak dulu lagi :(

Delete 27 Mei 2016 pukul 13.28
avatar

Ini zaman orang kurang perhatian dari orangtua, jadi minta perhatian di medsos

Delete 27 Mei 2016 pukul 13.33
avatar

Seharusnya dilakukan lebih banyak lagi pengawasan gan untuk anak bangsa. . . .

Delete 27 Mei 2016 pukul 13.55
avatar

iya, ya... makin ke sini makin banyak aja yang aneh-aneh.

Itu yang bunuh hewan langka sebenarna beneran manusia atau binatang sih, kok tega.

Kocak anak SD udah corat-coret seragam, klulusan ditentuin sekolah juga, nggak tau dia beban ke depannya akan lebih berat...

Delete 27 Mei 2016 pukul 22.36
avatar

Keren gan, setuju...tp masih banyak gan kenorakan2 yg belum lo ekspos. Kayak foto ditengah jalan raya. Sumpah gue enek ngelit itu. Miris juga gue ngeliatin anak2 jaman sekarang nggak bisa nonton kartun dg leluasa. Gue paling takut kalau anak kecil larinya ke internet trus dia buka web yg enggak2 karena rasa penasaran dia.

Delete 28 Mei 2016 pukul 08.29
avatar

Miris ya kalo liat jaman sekarang ini. kadang bingung juga lihatnya. seringkali jg demi eksistensi di socmed, orang bersikap aneh-aneh. Duh!

Delete 28 Mei 2016 pukul 15.25
avatar

Paling sedih sama media sih. Selain sensor-menyensor, media suka mengambil berita dari sudut pandang beda. Punya kepentingan. Biar rame. Padahal aslinya nggak kayak gitu. :(

Delete 28 Mei 2016 pukul 15.38
avatar

bener banget gan, makin kesini manusia makin oada bejat aja ya

Delete 30 Mei 2016 pukul 15.13
avatar

wihh soba bermanfaat

Delete 30 Mei 2016 pukul 15.19
avatar

Wahh... Memang yang diatas itu Gk layak ditiru. Ane salut dengan pemikiran Admin yang membuat artikel ini makasih

Delete 30 Mei 2016 pukul 15.35
avatar

Gak usah heran bos.
Anak SD aja udh tau gimana cara buat anak.
Sekarang keadaan moral anak2 sedang kacau. Sex bebas lah. Narkoba lah. Kriminal lah.

Semua itu gara2 sistem hukum di indobesia yang CACAT.

Demokrasi? Sebaiknya tinggalkan!

Bergantilah dengan hukum Allah, Khilafah Islamiyyah.

Delete 3 Juni 2016 pukul 18.09
avatar

Kalo Kata Ane Setuju Buat Pendapat Tentang Tontonan Anak... Emg Dasar KPAI Ga Tau Kalo Yang Kaya Gitu Sebenarnya Bisa Juga Buat Motifasi Anak Indonesia

Delete 4 Juni 2016 pukul 02.39
avatar

siapa yang bayar gede dia yang boleh tampil di tv, sekarang gitu gan

Delete 4 Juni 2016 pukul 06.37
avatar

maklumin aja gan, namanya juga indoensia gitu loh ,, wkwk

Delete 4 Juni 2016 pukul 08.13
avatar

Jangan Dilakukan Semacam itu karena tidka baik untuk moral :D

Delete 4 Juni 2016 pukul 11.26
avatar

bakar kitab paling parah sih. gila tuh gak takut dosa apa..

Delete 5 Juni 2016 pukul 13.10
avatar

ini orang-orang kurang kerjaan --", ga takut akan dosa apa ? zzz

Delete 5 Juni 2016 pukul 16.35
avatar

No 1 lumrah dulu pas ane nyantri kalau ada kitab suci dibakar karena numpuk dan halamannya berserakan. Kalau niatnya buat menjelekkan agama sih biarkan saja karena cuma nyari perhatian dan sensasi.

No 2 melanggar hukum

No3, gak setuju.. lebih bagus diperbagus sistem pendidikan di televisi agar lebih fresh dan enak diikuti ketimbang kartun impor dan lokal yg mbikin anak anak malas belajar.

No 3, itu sudah tradisi anak remaja yg hormon mereka sedang mengamuk.


Delete 12 Juli 2016 pukul 16.08