Tentang Keikhlasan



Dulu gue adalah orang yang pelit, sampai sekarang masih pelit. Oke, sekian terima kasih.. postingan ini selesai. Eh, belum woii.

Entah, pemikiran ini datangnya dari mana, sumbernya gue nggak tau, langsung aja mampir gitu ke otak gue saat lagi bete. Ajaib, ngga ? Kayak ide film Harry Potter yang datang tiba – tiba saat J.K Rowling di kereta Api. Gimana keren, kan ?

Sebagai makhluk sosial, pasti gue membutuhkan pertolongan orang lain. Gue nggak bisa egois dengan berkata “Gue bisa hidup sendiri”. Dari tulisan saja udah banyak yang ngejauhin apalagi dikeluarkan lewat perkataan. Bukan tanpa alasan gue membuat postingan ini, alasan utamanya adalah biar kalau penyakit pelit gue kumat, gue bisa pulih dengan postingan ini.

Topik kali ini mungkin cocok dengan bulan Ramadhan, akhir – akhir ini, gue melihat banyak manusia di planet ini buat menyedekahkan barang mereka ke Panti Asuhan. Bukan tanpa alasan, karena memang di bulan Ramadhan ini pahala dilipatgandakan.
Gue nggak akan menanyakan apakah kalian tau apa itu pahala, karena memang sungguh keterlaluan kalau nggak tahu.

Oke, kali ini serius.

Nggak, biasa aja.

Keikhlasan itu datang dari hati bukan dari mulut. Orang yang benar ikhlas itu susah, mereka harus merelakan sesuatu yang mereka paling cintai, inginkan, idamkan, karena mungkin sudah saatnya melepaskan.

“Nggak kok, aku ikhlas”

“Udah nggak apa – apa, ini biasa, gue ikhlas kok"

Pernah dengar kata – kata di atas ? Iya, gue tahu kata – kata ini adalah mayoritas senjata kedua cewek sebelum kata ‘Terserah”. Sejujurnya, apa yang kita ucapkan belum tentu kita inginkan, hanya karena melihat orang yang ingin memiliki “sesuatu” yang engkau inginkan juga, maka dengan berat hati harus mengikhlaskan.

Sakit hati ? Iya, jelas.

Nyesek. Tapi, sesungguhnya orang yang udah ikhlas tanpa mengucapkan, dia akan menerima yang lebih dari itu. Tuhan itu adil, Dia punya cara tersendiri menjawab do’a kita, skenario Tuhan itu lebih hebat dari pikiran kita.

Menangis adalah cara terbaik buat mengobati rasa kecewa karena belum rela melepaskan. Jangan takut menangis jika ingin bahagia setelahnya, jangan takut menangis bila ingin lebih baik dari sebelumnya. Tapi pastikan setelah rasa kecewa sudah pergi, dan keikhlasan mulai tumbuh dalam diri, pastikan lu melangkah kedepan, dengan membawa pengalaman dulu, jadikan itu pelajaran. Paling nggak, udah ada bekal buat kedepannya agar nggak jatuh di lubang yang sama.



Sebagai remaja, gue yakin hidup kedepannya bakal lebih sulit, dan gue yakin dengan pengalaman demi pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya, gue bisa melewati semua. Optimis.

Kedepannya masih lebih banyak yang harus gue ikhlaskan, masih banyak juga yang harus gue terima. Datang – pergi itu nggak masalah, asal kita bisa menerima itu dengan lapang dada.

Meskipun, gue agak pelit.
Tapi, nggak apa – apa. Pelit itu ada alasannya.

Jadi, jika lu merasakan sebuah kehilangan, maka cobalah untuk mengikhlaskan tanpa mengucapkan. Rasakan drama Tuhan yang lagi memainkanmu menjadi pemerannya.
Berusaha untuk tidak mengeluh dengan semua situasi, karena semakin keras perjalanan hidup, maka semakin banyak pengalaman yang bisa diambil, Jika lu mengeluh ? Sama kayak lagi di beri tawaran film yang gajinya mahal tapi lu tolak. Rugi. Banget.

Iya, meskipun yang gue utarakan di atas belum tentu gue lakukan 100%, tapi setidaknya ini sudah menjadi renungan gue. Sebagai manusia biasa, apa salahnya mencoba yang lebih baik ?

Get it ?


Seseorang yang menetap di angkasa, tetapi memaksa turun kebumi dengan sebuah roket yang luar biasa. Salam, Andika Machmud.

avatar

Mantap masbro, Ikhlas itu memang dari hati..

Delete 24 Juni 2016 pukul 12.34
avatar

iyo bro ikhlas itu emang susah..
udah diusahain ikhlas tapi masih ada aja yang nyelip di hati

Delete 24 Juni 2016 pukul 13.18
avatar

harus ikhlas bro, biar hidup tentram :D

Delete 24 Juni 2016 pukul 13.37
avatar

busyeett panjang juga postingannya,,, terlalu ikhlas itu klo nulis.

boleh ngasih saran nggak,,,
ini saran saya,, Coba klo nulis itu dikasih sesuatunya, contoh: ada informasi yang disampaikan, pokok yang pentinglah, bukan asal nulis biar pembaca mau ngunjungi lagi.

tapi nnti ane kunjungi lagi kok,,

Delete 24 Juni 2016 pukul 16.22
avatar

ikhlas yaa wahh makasih info nya gan

Delete 24 Juni 2016 pukul 21.05
avatar

pos yang bisa memotivasi orang

Delete 24 Juni 2016 pukul 22.11
avatar

Sip deh gan bisa jadi referensi orang yg ikhlas. jangan lupa kunbalnya http://wapsite.top submit juga blogmu biar makin rame

Delete 25 Juni 2016 pukul 03.28
avatar

Ikhlas gampang diucap, tapi berat untuk dilakukan.
Sepakat kalau ikhlas itu dlm hati bukan dimulut.

Delete 1 Juli 2016 pukul 04.29
avatar

Bener banget. Gue kebetulan lagi bahas ini juga. Bahwa kadang kita pengen bahagia tapi ujung2nya harus bersyukur. Yg mana menurut gue bahagia itu ya bahagiaa tanpa embel2 apapun. ����

Delete 2 Juli 2016 pukul 22.04