Tentang Kehilangan



Kehilangan sesuatu itu kadang bikin kita nyesek, kadang bikin aneh sendiri, saat sesuatu yang sangat berarti lenyap gitu aja dari hidup kita, langsung reflek nanya ke diri sendiri "Lo, kenapa aneh begini kampret ?"

Maafkanlah.

Kehilangan itu banyak, ada yang kehilangan uang, kehilangan hape, kehilangan sinyal wifi, yang jadi marah - marah nggak jelas, padahal cuma numpang gitu. Tapi, gue sendiri menulis postingan untuk menyimpulkan tentang kehilangan yang telah gue lalui dari ribuan jam di muka bumi ini, bukan tentang kehilangan sinyal wifi. Seperti biasa, seserius apapun tulisan gue pasti lebih banyak yang absurd-nya sih, jadi ya gimana gitu.

Gue yakin sebagian orang nggak suka tentang perpisahan, gue yakin lo semua tau apa itu perpisahan, jangan bilang kalo lo masih nyari di KBBI. Perpisahan itu menyakitkan, nggak ada yang indah saat berpisah, pikiran pasti akan kacau, bahkan musuh bebuyutan kalau mau pisah pun, pasti lawannya ada rasa iba, meskipun dikit. 

Mengapa gue bahas perpisahan lebih dulu ? 
Karena perpisahan itu ada hubungan dengan kehilangan, hubungan friendzone.

Friendzone matamu.

Orang yang pisah, pasti akan merasa kehilangan, sunyi nggak ada lagi di samping buat yang pacaran, nggak ada lagi yang diajak gila - gilaan bareng buat yang sahabatan, nggak ada lagi yang rawat, khawatir, memberi kasih sayang buat yang udah yatim piatu. :') 

Sumpah, tulisan tadi itu part yang paling serius dalam blog gue.

Lanjut, ya..

Nggak ada semuanya, karena pada nyatanya kehilangan itu nggak bisa kita tahan, sekuat apapun kita, dan dari sini mungkin muncul pepatah "Hargai waktu bersamamu, mungkin esok dia sudah tidak ada". Dari sini gue merasa, bahwa selama ini gue membuang - membuang waktu gue dengan kesibukan nggak jelas, kayak main game. Iya, gue tau kalo ada gamer yang baca tulisan ini, mungkin sekarang udah pada siap golok panjang.

Nggak, bukan itu maksud gue, elah.. pake maksud - maksud segala lagi. Intinya, disini lo nggak tau hari itu berlalu dengan cepat, dan yang pasti perpisahan itu semakin dekat. Kalo cuma buang - buang waktu, atau lebih ke-ngusir dia dari kehidupan lo, pasti lebih cepat perginya. 

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, bukan ? 

Setiap orang selalu dan selalu menghadapi apa itu perpisahan, tanpa terkecuali. Dunia ini fana, kok. Mau lu lindungi dia sekuat mungkin, nahan dia, pasti pisah itu akan ada. Dalam hidup, kita itu kadang kita menerima orang yang datang, kadang juga kita harus merelakan yang telah menjadi sebuah kisah kecil dalam hidup kita.

Kadang gue kalau lagi gabut, pasti pikirannya kalau bukan masa depan, masa lalu dan gue selalu saja mikirnya "kampret, gue goblok banget dulu, ya?" Eh... nggak maksudnya gue mikir "Seru juga ya, dulu"

Anehnya lagi, kehilangan itu kita nggak bisa nentuin kapan, itu kayak udah takdir dari sana kalo udahan.

.

Gue juga mau berbagi sedikit cerita kehilangan gue, ini bukan tentang pacar, tapi ini cerita tentang kucing yang nggak balik - balik ke rumah gue. fyi, ibu gue nggak mau gue pelihara kucing ini, jadinya gue ngerawatnya dengan diam - diam, bukan cuma itu, kadang gue ngasih makan ikan yang ada di meja, walaupun dikit.



Gue nggak tau persis kapan kucing datang kerumah ini, yang jelas dia datang tanpa diundang dan pergi tanpa pamit dulu. Kucing ini menurut gue friendly banget dari kucing - kucing lain, jadi gini setiap gue pulang sekolah, pasti dia udah duduk di kursi teras rumah gue, dan kalo gue udah masuk mau buka pintu rumah, kucing ini nggak pernah absen buat manja - manja di kaki gue.

Awalnya memang aneh, nggak ada angin dan hujan, udah ada kucing yang muncul di depan rumah gue, nggak kenal nama langsung manja - manjaan di kaki gue. Respon gue "Eh, ini kenapa?" kaget dong. Iya, dari awal kucing ini udah ngelus - ngelus badannya ke kaki gue, kayak dia memang milih gue buat jadi majikannya, dan gue pun menerimanya dengan senang hati.

Awalnya juga gue mengira bahwa kucing ini bentar lagi pergi, jadi nggak masalah buat main dikit, sekalian melepas penat dari aktivitas seharian tadi, sekitaran 30 menitan gue menghabiskan waktu dengan dia. Kesan pertama yang menyenangkan. Huh.

Eh, nggak taunya besoknya udah duduk di teras rumah lagi, nunggu gue masuk ke rumah dan mulai hari itu tradisi-nya buat ngelus - ngelus di kaki gue dimulai, awalnya sih risih karena memang pulang sekolah gue langsung mau tidur dulu, tapi lama - lama gue terbiasa buat main dulu, hingga akhirnya kucing itu pergi sendiri, dan besoknya balik lagi.

Hingga tiba saat dimana kucing itu hilang tiba - tiba, awalnya gue nggak mikir aneh - aneh, tapi lama - kelamaan mengganjal juga, aneh rasanya pulang sekolah udah nggak ada yang main dulu. Huh.
Gue ingat setelah hilang itu, dia balik lagi sekitaran empat hari, gitu. Mungkin mau perpisahan dengan gue, bahwa dia telah mendapatkan majikan yang memberinya rumah khusus untuknya, kebetulan hari itu hari jumat, dan saat mau sholat gue ngurung dia di ruangan gue, alasannya cuma satu buat dia nggak lari dulu, sekalian sama makanannya udah disiapkan. Pulang dari sholat jumat, kaki ini langsung menuju ke tempat kucing itu, dan ternyata makanannya sudah habis, seperti biasa nggak ada yang aneh, dia tetap ngelus - ngelus badannya ke badan gue. Tapi, itu adalah hari terakhir kucing itu datang kerumah gue, sampai sekarang gue pun belum sempat foto dengannya, belum memberi nama, eh.. udah hilang. Goodbye kucing~

Ini udah kayak kehilangan temen yang nunggu lo tiap pulang sekolah, sedih. Gue nggak tau ini ceritanya menjijikan atau nggak, karena rasanya memang gitu kalo kehilangan sesuatu. Gue merasa aneh setiap pulang sekolah udah nggak ada lagi yang nunggu di kursi teras buat bermanja ria di kaki gue, yang ngejar gue dimanapun gue pergi.

Kucing ini fisiknya sama seperti kucing kebanyakan, bulunya belang, kalo lari jago, dan suka ikut kemanapun gue pergi.


Seseorang yang menetap di angkasa, tetapi memaksa turun kebumi dengan sebuah roket yang luar biasa. Salam, Andika Machmud.

avatar

Begitulah kehilangan. Selalu merasa serba salah ketika sesuatu itu udah nggak ada. Giliran masih ada, kurang dihargai. Kurang peduli. De el el.

Kehilangan kucing aja jadi tulisan sendu gini, ya. Tapi emang, sih, kalau udah biasa ada yang nungguin setiap pulang dan ngelus-ngelus kaki juga, terus sekarang gak ada rasanya hampa. Apalagi temen gue ketika kucingnya mati. Dia sampe nangis berhari-hari. :))

Delete 15 Januari 2017 pukul 21.59
avatar
Andika person

Iya, bisa dibilang dulu banyak yang pergi dari hidup saya, dan penyesalan itu selalu datang diakhir. :((

Iyaaa, coba deh pelihara kucing satu ekor aja, terus kalau (amit - amit) kucingnya hilang atau mati ka Yoga bakal gitu juga.. hehehe. :))

Delete 15 Januari 2017 pukul 22.03
avatar

agak kurang fokus ini tulisannya tentang kehilangan apa :))

kalo perihal kehilangan sih gue percaya kita gak bisa miliki sesuatu itu selamanya, makanya kadang kudu nyiapin rasa ikhlas juga kalo ada yang 'hilang' walaupun awalnya pasti berat, tapi jangan berlarut2 dalam penyesalan.

Delete 16 Januari 2017 pukul 12.01
avatar

dalam hidup ada dua sisi yg tak dpt dipungkiri
ada pertemuan pasti ada perpisahan dan kehilangan adalah hal yg lumrah terjadi

Delete 16 Januari 2017 pukul 12.53
avatar
Fei

Kalau sudah tiadaaaaaaa baruuuu terasaaaaaaaa, bahwa kehadirannya sungguh berhargaaaaaaaaaa.........

Delete 17 Januari 2017 pukul 05.32
avatar

Bagi gue, kucing merupakan temen kedua gue di rumah.

Kalo gue kehilangan kucing, rasanya kaya kehilangan bagian dari diri gue.

Salam kenal, Gue Newbie nih heheh.. Gue dah Follow blog looo. Di tunggu follow baliknya yeee. hehe

Delete 17 Januari 2017 pukul 05.53
avatar

ada pepatah yang mengatakan jika kehilangan adalah cara yang paling baik untuk merasakan seberapa berharga seseorang di hati kita #apasih

Delete 17 Januari 2017 pukul 09.41
avatar

Kehilangan terhebat adalah kehilangan orang yg bahkan enggak pernah kita miliki..

Lho???? 😃

#SalamKunjunganBalik

Delete 18 Januari 2017 pukul 09.24
avatar

Kehilangan terhebat adalah kehilangan orang yg bahkan enggak pernah kita miliki..

Lho???? 😃

#SalamKunjunganBalik

Delete 18 Januari 2017 pukul 09.24
avatar

Goodbye kucing...
Namanya juga kehidupan, pasti ada datang dan ada perginya. Doakan saja semoga si kucing hidup bahagia bersama tuan barunya. Coba deh tiru cara nyari kucing hilang kayak di iklan susu itu.

Salam kenal ya..

Delete 18 Januari 2017 pukul 18.53
avatar

Nggak ada hal yang menyenangkan dari perpisahan sih :' nggak pernah suka perpisahan. Entah kenapa, ya ga suka aja :(

Delete 20 Januari 2017 pukul 14.13
avatar

kehilangan harga diri termasuk ngga bro XD

Delete 25 Januari 2017 pukul 15.26
avatar

Aku juga ngerasai kok gimana rasanya pas lagi sumpek pulang kerja disambut kucing ndungsel di kaki ....

Delete 27 Januari 2017 pukul 20.36
avatar

Yoi, makanya ada istilah, "You never know what you've got until it's gone."

Kehilangan tak akan kita rasakan sampai kita mengalaminya sendiri. Intinya, hargai apa yang kita miliki sekarang :)

Delete 29 Januari 2017 pukul 22.52
avatar
Anonim

Perpisahan dan kehilangan itu beda arti.
Yang satu karena keputusan bersama, dan yang satu lagi tanpa alasan yang jelas.
Kamu harus tau lebih banyak lagi tentang perpisahan dan kehilangan.
Kamu salah berpisah itu menyakitkan, untuk perasaanku yang sekarang ini berpisah itu menyenangkan.
Aku bisa sadar bahwa dia memang ditakdirkan olehku atau tidak.
Dan soal kehilangan, selamanya itu juga tidak menyakitkan. Selama kita benar-benar tulus dan ikhlas, selama kita percaya bahwa semua sudah diatur dan di gariskan oleh tinta takdir lauhul mahfudz, kehilangan itu tidak akan sampai membar jantungmu.
Sekali lagi, kita sangat berbeda. Tapi tenang, aku menyukainya.

Delete 25 Februari 2017 pukul 23.29