Kita Hanya Perlu Santai

Ini sudah malam, besok senin dan gue ga mau tidur.

Kayaknya postingan kali ini mungkin sedikit sensifif, soalnya menyangkut pendapat pribadi masing-masing orang.

Gue nggak ngerti sama orang yang hidupnya cuma untuk kerja.

Fak. Asli, orang yang hidupnya hanya untuk kerja dan mati, itu kayak gimana ya?

Gue kadang heran sama yang kerjaannya nyari muka, biar naik jabatan atau buat dekat sama bosnya. Kayak hidupnya udah ga punya pekerjaan lain. 

Gue kadang heran hal-hal seperti ini menjadi keresahan gue buat nulis di jam segini.

Oke. Kayaknya itu tadi frontal banget.

Makin kesini orang-orang makin susah buat dapat pekerjaan, makanya pas dapat pekerjaan dijaga dengan baik-baik, dan akhirnya hidupnya cuma penuh dengan pekerjaan tanpa tau rasanya bagaimana menikmati hidupnya dengan baik, walaupun pekerjaannya ga disukai.

Mungkin ada yang bilang kalo di saat bekerja itulah waktu ia menikmati hidup. Oh men, omong kosong, bagaimana mungkin orang yang bekerja di kantoran yang dipenuhi hanya dengan membunuh waktu-waktu bosan di kantor disebut dengan menikmati hidup? 

Oke, lain lagi, bagaimana mungkin disaat lo bekerja sampai capek dan pulang-pulang ga ada waktu keluarga disebut sebagai menikmati hidup?

Bagaimana lu menyamakan membunuh waktu bosan saat bekerja di kantoran dengan pergi ke pantai buat have fun bersama teman atau keluarga?

Okelah, digaji itu merupakan hal terenak di dunia semesta kalian, tapi apakah enak dijadikan budak  mengikuti apa yang bos mau tanpa ada inovasi dan kreatifitas untuk hal yang kalian suka?

.

Let me tell you, walaupun pekerjaan itu sulit didapat, bukan berarti kamu harus mencintai pekerjaan yang bukan untuk hidupmu. Hidup kamu lebih mahal daripada menjadi seorang yang bangun-kerja-tidur. 

Point yang gue tulis (lagi) adalah : Jangan memaksakan diri bekerja pada sesuatu yang lo ga sukai.