Pendapat Gue Tentang Sinetron




Mungkin postingan ini sedikit menyinggung para pecinta FTV seindonesia, jadi bagi yang mungkin hatinya nggak bisa di”sentuh” dikit bisa segera komen aja, hehe..

Gue sangat benci ketika melihat adegan yang mungkin tidak sepantasnya anak yang seumuran adek gue atau lebih kecil nonton film cinta – cintaan ke seseorang. Oke, kalau mau jujur gue juga pernah nonton, dulu.. disaat nenek gue nonton, jadi mau gimana lagi gue ikut aja, walau biasa mata gue fokus ke hp buat nge-game aja.

Mau lebih jujur lagi ? Oke, hingga gue mengetik artikel ini, gue udah nggak pernah nonton siaran lain selain MotoGP di TV, iklan – iklan nggak penting yang udah dihapal di luar kepala oleh orang lain juga gue nggak tau atau hapal. Sampai – sampai gue nggak tau disaat kota tempat gue tinggal tayang di iklan TV karena ada Hiu Paus, dan infonya iklan itu udah tayang sebulan lebih, bayangin aja, gimana kudetnya diriku ini..

Gue benci sinetron. Gue nggak ada masalah sama pemainnya, cuma yang masalah itu, ceritanya sekarang mudah ketebak, ceritanya juga ada yang nggak masuk di akal. Lu pasti nggak asing lagi dengan “Nggak sengaja nabrak orang, lalu jatuh cinta”, “Pria tampan yang ninggalin pacarnya karena yang lain”

“Ah, berarti lu dulu nonton juga dong!” Iya, dulu gue juga nonton tapi sinetronnya belum ada serigalanya, belum ada elangnya, masih fresh juga, dan belum sebanyak sekarang. Dulu gue nonton saat nunggu siaran lain, dan kalau di liat – liat, makin kesini ceritanya makin nggak masuk akal. Lu kenapa nggak masukin aja “Orang tidur buka mata” Ha?

Tunggu, gue tahu darimana sinetron serigala atau apalah itu ? Jujur aja ya, sinetron tadi sukses, itu teman cewe gue semua pada ngomongin itu dulu, hingga ada yang bicara pelajaran saat diskusi kelompok malah ada yang nanya cerita sinetron itu.

Bagi yang udah kesinggung, gue mohon maaf, tapi ini hak bicara gue menyampaikan sesuatu juga, gue mau FTV atau Sinetron lainnya dikurangi (Bukan dihapus), jangan perlahan – lahan menghilangkan kartun, dan juga kartun itu nggak perlu di blur.
Gue heran pake acara blur segala, yang ada malah anak – anak nanya “Mah, kenapa itu di blur?” bayangin coba anak 4 – 5 tahun kalau sampai nanya “Mah, seks itu apa? Dan gimana caranya?” Wah, itu parah.

Gue tahu seks, resiko, dan segala hal tentang hal tersebut, itu pelajaran, dan kecil dulu gue nggak tahu sampai kenapa gue ada, hingga menginjak umur 14 sekarang gue udah mulai paham, pelajaran tersirat dari orang tua gue bisa mengerti, dan juga banyaknya pembicara yang datang ke sekolah – sekolah membahas tentang HIV/AIDS yang secara langsung mengajarkan seks edukasi.

Gue benci sinetron alay. Gue butuh tayangan seperti On The Spot, Bolang, dan sang legenda Si Unyil yang dikemas asik bisa di nonton semua usia, dan juga memberikan pelajaran.

Pantas aja, banyak anak larinya ke Youtube, dan orang tua membiarkannya karena tak ada lagi acara mereka di TV. Terus mau nyalahin Youtube yang katanya banyak kata kotor. Mau lihat TV acaranya udah penuh gituan, mau pindah ke yang lain malah lebih “bebas”.
Gue nggak butuh sinetron, gue butuh hiburan kartun seperti Tom and Jerry, Spongebob tanpa blur. Nggak ribet, kan ?


Ohya, anak kecil sekarang yang sd kelas 2 udah bisa nyanyi lagu cinta ke lawan jenis dengan jelas, ya ? Mantap Indonesia makin maju aja nih!


Seseorang yang menetap di angkasa, tetapi memaksa turun kebumi dengan sebuah roket yang luar biasa. Salam, Andika Machmud.

avatar

Makin parah memang gan sinetron zaman sekarang, lebih enak lagi nonton film kartun :-D

Delete 28 Agustus 2016 pukul 10.51
avatar

gue sih bodo amat jarang nonton TV :D

Delete 28 Agustus 2016 pukul 10.56
avatar

Ftv cuman ketemu jadian gitu doang cuman ya tetep aja ada adegan yang ga seharusnya ditonton

Delete 28 Agustus 2016 pukul 11.16
avatar

dari pada nonton sinetron mending lihat doremon :)

Delete 28 Agustus 2016 pukul 11.34
avatar

mending ngeblog daripada nonton sinetron gan hehehe

Delete 28 Agustus 2016 pukul 11.43
avatar

Sinetron jg pelajaran gan, pljrn bgmn cara berpacaran, haha

Delete 28 Agustus 2016 pukul 18.10
avatar
Anonim

no komen gue kalau tentang sinetron.. kata sinetron mah ga ada yang bermutu.. :v

Delete 28 Agustus 2016 pukul 18.55
avatar

gua sependapat dengan lu gan, semakin lama tayangan indonesia semakin tidak bermutu, sinetron banyak bertebaran, sedangkan kartun mulai dihapuskan, miris -_-

Delete 28 Agustus 2016 pukul 19.55
avatar

Syukur banget aku gak suka sinetron. Mendingan liat acara live music ato berita aja yang bikin adem dan nambah wawasan.

Delete 29 Agustus 2016 pukul 00.30
avatar

Keluarga mesti tegas menentukan mana yang boleh ditonton anak-anak dan mana yang tidak. Istilah kerennya, menerapkan budaya sensor mandiri. Sayangnya nggak sedikit seperti yang pengalamanmu ya. Anak kecil nonton acara yang jelas-jelas bukan untuknya gara-gara ibu atau neneknya nonton (malah ibu dan neneknya yang ngajak nonton).

Delete 29 Agustus 2016 pukul 04.24
avatar

Hemm ngomongin sinetron nih ya ....

Sinetron sekarang emang banyak yang aneh anehnya. Mulai dari jalan cerita,judul sinetron , sampai adegan adegan yang dibuat.Dulu gue , suka nonton sinetron.Tapi gue udah merasakan sendiri perbedaan sinetron yang gue dulu dengan sinetron yang sekarang.

Banyak perubahan dan banyak juga yang kadang udah ngajarin anak SD saling suka gitu dalam adegan sinetron tsb.Kalo dalam adegan tsb anak SMA yang saling suka menurut gue itu wajar wajar aja lah ya , nah tapi kalo anak SD yang saling suka ? gimana dong ?.

Gue stuju dengan pendapat lo dik ! sebaiknya sinetron di kurangi aja ( bukan dihapus ) .

Delete 29 Agustus 2016 pukul 06.07