Kok sekarang Indonesia U-19 udah
jadi gini, ya ? Gue merasa beda banget dengan kala Evan Dimas dkk yang main
dulu, sejak masih nggak terlalu disorot oleh berbagai TV, latihan dengan
semangat membara, perlahan tapi pasti menuju final hingga puncaknya bisa
mengalahkan Korea. Itu sungguh – sungguh membuat gue bangga sebagai anak yang
lahir di negara ini. My God!
Buat para pembaca ini kritik
bukan penghinaan.
Gue merasa penurunan kekompakan
tim saat melihat Timnas bermain, meskipun gue tahu sepakbola Indonesia terhenti
sangat lama, sehingga para pemain ada yang beralih profesi sampai ada yang
jualan bakso. Awalnya bangga saat Indonesia bisa mengalahkan Malaysia beberapa
hari lalu, tapi setelah melihat U-19 yang saat ini bertanding di kompetisi yang
resmi, kerasa banget perbedaan dengan yang dulu.
Ini membuat gue mulai kembali
bosan dengan permainan Timnas, dukung ya tetep dukung, tapi gue dukung juga
nggak harus terpaku “karna gue anak Indonesia” tapi harusnya “Ini kita
Indonesia, Ini skill kita, mau dimana saja, kita harus bisa”. Jangan membela
dengan kata – kata yang menurut gue itu cengeng “Yang penting udah berusaha”.
Men! Anak kecil 7 tahun juga bisa kalau gitu, jika berpangku dengan “Yang
penting udah berusaha”. Buat apa ? Yang kita bela Indonesia, bukan hanya diri
sendiri. Jangan, kita harus bisa, jangan bilang nanti.
Kalau bisa jadi macan asia dulu,
kenapa sekarang lembek kayak kerupuk semua, gue berharap bukan cuma bulutangkis
aja yang bisa berprestasi di negera kita, gue mau semua bisa berprestasi
termasuk sepakbola Indonesia yang baru saja lahir kembali. Jangan pikirkan
tentang pemerintahan Indonesia yang dipenuhi drama, korupsi, tidur saat rapat
dan lain sebagainya, mereka itu perusak. Kalian yang harusnya bisa mengatakan
pada negara lain jika kita kuat. Ingat yang kalian bawa juga nama “Indonesia”
sekali lagi jangan sembunyi dengan kata “Udah usaha”.
Gue sebagai penonton dan mungkin
penonton lain aja bisa menilai mana yang memang usaha dan mana yang hanya main –
main.
“Lu cuma penonton, jangan banyak
bicara!” Terus ? apa guna kritik itu ada, dan kenapa kita bangsa Indonesia
terutama orang bobrok harus butthurt ketika dikritik dengan ginian ?
Indonesia U-19 sekarang menurut
gue permainannya itu sangat membosankan, monoton juga, mudah terbaca, mudah
kebobolan, nggak ada jenderal lapangan, nggak ada kerja sama. Sampai yang parahnya
gue yang mudah hapal nama pemain bola, hingga tiga pertandingan selesai melawan
Australia belum melihat mana pemain yang dominan. Padahal dibandingkan dengan
era Evan dimas dkk banyak banget yang gue tahu, belum 3 pertandingan.. baru 1
pertandingan gue udah hapal banget wajah pemain Evan Dimas, Ravi Murdianto,
Maldini Pali dll.
Kalian yang sekarang belum bisa
lepas dengan komentar orang – orang yang membandingkan U-19 yang dulu dengan
yang sekarang. Dibanding – bandingkan itu nggak bagus, gue tahu, tapi kami
sebagai pendukung lebih kecewa kenapa nggak seperti dulu lagi (?)
Indonesia hilang harapan di
kompetisi kali ini, makasih telah memberikan tontonan. Semoga di kompetisi
selanjutnya lebih baik lagi. Semoga dengan berjalannya kompetisi lagi dan
lepasnya Indonesia dari hukuman FIFA bisa memperbaiki kesalahan – kesalahan yang
telah ada.
Oh, God! Gue nggak ngerti lagi
deh, kenapa gue bisa frontal gini saat nulis.
comment 0 Komentar
more_vert