Gue Lagi Nabung

Gue udah sadar. Semua perlu proses, makanya gue nabung buat beli hp. Ya, nggak terlalu memberi hal positif bagi gue.. Tapi, sudahlah.

Beberapa hari yang lalu, handphone gue si blanky mengalami gagal ginjal yang mengakibatkan layarnya blank putih atau lebih dikenal dengan rusak LCD, itu membuat gue merasa bersalah selama ini, membiarkan ia panas saat gue main game atau lagi merayu cewek di bbm. Setelah diperbaiki, akhirnya dia sehat kembali, gue seneng dong, tapi itu cuma sesaat, 1 minggu kedepan dia kembali berulah, gagal ginjalnya kembali menghampiri.. mau marah tapi kasian, mau banting nggak punya uang buat ganti. Dengan berbagai keputusan, akhirnya gue memilih untuk kembali memperbaikinya yang harga sekali ganti LCD itu hampir 300 ribu.. Kampret.

Dari situ gue udah tau si blanky kesayangan ini mau diganti, gue pun udah niat nabung, walaupun saat itu baru niat aja, belum ada tindakan. Namanya juga niat, semua itu diawali dengan niat broo..

Hingga minggu kemarin dia mengalami overdosis, data penting gue semua terhapus atau diformat. Awalnya hanya data yang nggak bisa terbaca sama sekali, jadi mau format atau nggak, ya harus format demi meringankan bebannya. Disini titik awal amarah gue mulai membara, dia boleh aja rusak LCD tapi data gue jangan dihapus juga dong, masa nggak bisa terbaca ?

Gue udah nyoba dengan bantuan PC juga tetep aja nggak bisa, yang ada malah PC gue jadi lemot karena foldernya nggak bisa dibuka lagi. Hei blanky, kau memang menyesatkan, mulai dari data hingga PC gue yang lu rusak. Berbekal jaringan wifi dirumah gue berniat buat nyari hp yang lebih dari si blanky ini.. eh, jaringannya ngadat, wifinya lagi gangguan. Aaaaaaahhhhh..

Karena lagi emosi, segala cara gue lakuin buat memperbaiki handphone gue lagi, sampai pada titik puncak gue memformat semua data – data penting yang udah nggak bisa lagi dibaca di manapun. Anehnya, setelah format handphone gue sehat kembali, lancer jaya, hingga gue jadi nggak rela buat jual. Tapi, apapun yang kau lakukan udah keterlaluan, data gue lu ambil seenak jidat, PC gue udah jadi lemot.

Esoknya, gue niat mau nyari handphone yang lagi laris manis di pasaran, karena biasanya yang laris manis itu yang spek bagus dan harga murah, untuk merknya nggak gue sebutinlah, karena tulisan ini bukan promosi suatu produk.

Memang nyari handphone baru itu kayak mau nyari pacar, cocok – cocokan biar saat bersama bisa nyaman berdua. Kalau gue asal pilih, bisa – bisa malah nggak bisa tunduk kepada gue sebagai pemilik resminya.

Akhirnya setelah mencari yang cukup lama, gue mendapat handphone yang menurut gue cocok, dengan harga yang menurut gue bisa dijangkau dengan tabungan dari uang jajan setahun gue. Menabung minimal 4.500 ribu perhari, nggak masalahlah, yang penting uangnya terkumpul dulu, gue udah muak sama si blanky.

Walaupun minimalnya 4.500, gue dengan antusias nabung semua uang jajan gue, biar lebih cepat terkumpul, terlalu nafsu yang membuat perut gue berbunyi – bunyi saat jam istirahat dimulai.

Nggak masalah, yang penting gue bisa ganti dulu, see you next time blanky semoga kau tenang pada pemilik barumu, maafkanlah semua kesalahanku, lupakanlah semua kesalahanmu..

Goodbye..